Media “Skala hati” yang dibuat oleh penulis
dari buah hasil kreativitas membantu proses pendekatan konseling menjadi
produktif. Media yang dibuat dengan bentuk yang sederhana namun menarik dan
dikombinasikan dengan media gambar emosi menjadikan konseli berpikir aktif
untuk menganalisa self konsepnya.
1. Pengertian “Skala hati”
Nama “Skala hati” diambil
dari teknik “Pen-skala-an” yang dikombinasikan dengan kata “hati”. Arti dari
nama “Skala hati” adalah :
a.
Skala
Setiawan (2012) mengartikan Skala adalah garis atau titik tanda yang
berderet-deret dan sebagainya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk
mengukur.
Dalam pendekatan konseling, skala adalah
rentang dari “kondisi masalah yang terburuk atau terendah terjadi” (0 atau 10)
di ujung bawah, dan diujung atas menggambarkan “kondisi terbaik yang
mungkin akan dicapai atau terjadi sekarang” (100).
b.
Hati
Setiawan (2012) mengartikan hati adalah sesuatu yang ada di dalam
tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan
pengertian (perasaan). Pendapat tersebut menjelaskan bahwa hati merupakan
tempat menyimpan segala perasaan batin. Segala perasaan yang tersimpan itu
tidak dapat dilihat dan diketahui secara langsung.
Berdasarkan
dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa “Skala hati” adalah alat atau
media konseling yang digambar dengan garis
berderet yang memiliki ukuran sama mulai dari 0 ditulis paling bawah dan
100 ditulis paling atas untuk
mengungkapkan perasaan konseli melalui pilihannya.
2. Manfaat Penggunaan Media “Skala hati” dalam
Konseling
Rogers (1956b) dalam Gibson (2011:215) menjelaskan bahwa
perubahan yang diharapkan muncul dengan menggunakan pendekatan konseling
berfokus pada solusi adalah :
a.
Klien bisa melihat
dirinya dengan cara yang berbeda dari sebelumnya
b.
Klien dapat menerima
dirinya dan perasaannya lebih utuh
c.
Klien menjadi lebih
percaya diri dan sanggung mengarahkan diri
d.
Klien sanggup menjadi
pribadi yang diinginkan
e.
Klien menjadi lebih
fleksibel dalam persepsinya dan tidak lagi keras ke diri sendiri.
Dari harapan penggunaan pendekatan konseling
berfokus pada solusi di atas, dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan media skala hati yang diambil dari teknik
penskalaan, manfaat
penggunaan media “Skala hati” adalah:
a. Masalah
menjadi lebih konkrit
Dengan menggunakan media “Skala hati”, dapat menuntun konselor
maupun konseli untuk membuat
permasalahan yang pada mulanya terasa kompleks dan abstrak menjadi lebih
konkrit dan jelas. Ketika pikiran dan
perasaan konseli lebih konkrit, maka permasalahan dia akan lebih jelas. Ketika
konseli sudah memiliki orientasi yang lebih jelas akan permasalahannya maka ia
akan lebih mudah diarahkan untuk fokus pada solusi.
b. Langkah yang akan dilakukan menjadi jelas
“Skala hati” akan mengarahkan konseli untuk memberikan perhatian yang lebih dekat
kepada apa yang sedang mereka kerjakan dan bagaimana mereka dapat mengambil
langkah yang akan mengarahkan kepada perubahan yang mereka kehendaki.
c. Mengukur
progress proses konseling
Konselor
dapat mengukur progress dari proses konseling yang tengah terjadi. Ditengah tengah proses konseling, konselor
dimungkinkan untuk mengajukan pertanyaan yang bertujuan mengukur sampai dimana
progress konseling saat itu. Konselor bisa menanyakan kepada konseli “ Saya ingin tahu dimana posisi Anda saat
ini sebenarnya, bila angka 10 adalah kondisi Anda yang penuh dengan masalah,
dan angka 100 menggambarkan kondisi Anda
yang telah bebas dari masalah, dimanakah posisi Anda saat ini?.
d. Proses konseling menjadi terbuka dan
menyenangkan
Konselor
yang menggunakan media dalam proses konseling akan membuat konseli menjadi
lebih aktif dan kreatif memahami dirinya. Konseli
akan
merasa senang dan tertarik untuk melakukan semua proses konseling.
Dengan
menyuruh konseli memilih dan menunjuk perasaan dirinya saat ini pada gambar
emosi, kemudian menempelkan gambar emosi pada “skala hati”, terjadi proses
mengeluarkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya saat ini. Konseli melakukan
itu semua dengan senag hati dan ikhlas tanpa ada rasa ingin menutup-nutupi
dirinya.
Komentar
Posting Komentar