Media Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 10 Pontianak

Terserah.... biarkan jari-jari tangan ini bergerak bebas menoreh kata demi kata merangkai kalimat-kalimat indah mencipta satu rangkaian cerita bahagia Ungkapan kata adalah kisah nyata dipoles dengan bahasa indah dengan kiasan-kiasan semu ditambah simbol halus tanpa makna gelapnya kisah menjadi buram sehingga nyata tak terungkap dalam kata Ingin ku ukir cerita kelam itu dalam sebuah bejana tertanam dalam kekalutan dunia terbang dibawa angin kemunafikan tersiram debu-debu kehancuran melebur jadi satu tanpa harus kembali dalam kehidupan Untuk apa berceloteh tentang duka telinga-telinga akan cepat berdiri mencari kesalahan mata-mata akan mendelik sinis dan bibir manis akan berkata Kasihan............................... Cukup berat pundak membawa derita tidak harus ditambah dengan bisikan-bisikan panas cemoohan yang tak berguna nasehat yang tak bermakna hati menjadi gundah derita tak henti bernari dikehidupan Allah saja tempatku bercerita Allah saja tempat...

Isi hati berkecamuk menggelora. ingin semua tertumpah dalam kata menjadi makna. Deretan kisah hidup yang menjadi nyata,dari seorang bunda yang tak bisa apa-apa. Inilah kenyataan yang ada, dari sini saya akan bercerita Betapa kejamnya dunia, dengan mudah dia merampas seorang anak SMP yang masih muda belia. Anak SMP yang baru mengenal dunia dan sedang mencari jati diri dalam suatu kisah. Kekejaman yang tak melihat siapa yang dia mangsa. Tekhnologi canggih menjadikan setiap individu itu menjadi baik dan buruk. Untuk anak SMP yang baru menanjak remaja, tekhnologi menjadi konsumsi setiap hari. Kecanggihan internet dan android menjadi andalan dalam pergaulan. Bisa mengunggah dan mencari apa yang dia inginkan. Inilah yang membuat bunda menjadi sedih, tekhnologi merampas anaknya dari perhatian dan didikan yang dia berikan selama ini. Bunda tersebut tidak pernah mengeluh dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu. Selalu mendidik anaknya dari dalam kandungan hingga sekarang saat usi...